Jima' atau bercinta merupakan sebuah ibadah yang dikhususkan kepada orang yang sudah melewati jenjang pernikahan. Bercinta dalam arti berhubungan int*m memang merupakan salah satu kebutuhan biologis yang harus di penuhi oleh suami dan isteri.
Untuk itu, ada beberapa pesan Rasulullah SAW untuk para istri saat melayani suami di tempat tidur.
1. Memberi nuansa kemesraan dengan penampilan.
Rasulullah SAW bersabda: “Sebaik-baik wanita adalah yang jika engkau melihatnya akan membahagiakan dirimu, jika engkau memerintahnya akan mentaatimu, dan jika engkau tidak berada di sampingnya ia akan menjaga hartamu dan dirinya sendiri.” (HR. Bukhari).
Oleh karena itu, kecantikan dan kerapian istri sangat disukai suami. Maka pada saat akan beribadah di kamar, bersoleklah sebaik-baik penampilan yang disukai suami dan di ridhai Allah SWT. Karena itu akan menambah nuansa kemesraan saat berjima’.
2. Mempesona setiap kali di pandang.
Rasulullah SAW bersabda: “Istri yang terbaik ialah istri yang mempesonakanmu setiap kali kau pandang…” (HR. An-Nasai).
Selain menjaga penampilan, seorang istri juga seyogyanya berusaha untuk terlihat mempesona saat akan berjima’. Misalnya, dengan tersenyum mesra. Hal tersebut niscaya akan melimpahkan pahala yang sangat besar.
3. Memenuhi ajakan suami dengan segera.
Rasulullah SAW bersabda: “Bilamana seorang suami mengajak istrinya (untuk berhubungan s*ksual), maka penuhilah dengan segera sekalipun istri sedang sibuk di dapur!” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Hibban).
Hasrat s*ksual memang sebuah kebutuhan biologis yang tidak bisa ditunda pemenuhannya (bagi suami-istri). Maka dari itu Allah SWT menciptakan makhluk-Nya serba berpasang-pasangat dengan salah satu alasannya yaitu agar manusia dapat dengan halal menyalurkan hasrat s*ksual kepada pasangan halalnya.
Istri yang tidak memenuhi keinginan suami dengan segera, maka siksa di akhirat sangatlah pedih untuknya. Dan tidak dapat di pungkiri lagi bahwa hal tersebutlah yang merupakan salah satu faktor ketidak harmonisan dalam rumah tangga.
4. Dilarang berset*buh ketika haidh dan nifas.
Rasulullah SAW bersabda: “…. Maka setubuhilah istrimu sesuka hatimu, dari depan dan dari belakang! Tetapi jangan melalui d*bur dan jangan ketika (istrimu) sedang haidh!” (HR. Tirmidzi).
Sebagaimana sudah kita ketahui, bahwasannya wanita yang sedang haidh dan nifas tidak boleh diset*buhi. Juga perlu di ingat bahwa berset*buh melalui d*bur itu tidak diperbolehkan dalam agama. Maka, seorang istri haruslah mengingatkan hal tersebut kepada suami.
5. Dilarang memandangi alat kelam*n suami.
Rasulullah SAW bersabda: “Tatkala salah seorang diantara kalian bers*tubuh dengan istri atau bud*k wanitanya, maka janganlah memandangi alat kelam*nnya! Karena yang demikian itu bisa menyebabkan kebutaan”. (HR. Baihaqi).
Oleh karenanya, janganlah seorang istri melihat kem*luan suami, begitupun sebaliknya meskipun hal tersebut di makruhkan.
6. Dilarang membayangkan tubuh laki-laki lain.
Allah SWT berfirman: “Orang-orang yang menganggap istrinya sebagai ibunya di antara kalian (padahal jelaslah) bahwa istri bukanlah ibu mereka! Ibu mereka tiada lain adalah wanita yang melahirkan mereka. Sesungguhnya mereka itu benar-benar mengucapkan ucapan mungkar lagi dusta!” (QS. Al-Mujadilah ayat 2).
Suatu keharusan bagi suami dan istri saat bers*tubuh dilarang membayangkan wajah orang lain karena dikhawatirkan terjadinya talak dzihar.
7. Pandai menata kenyamanan tempat tidur.
Sebagaimana pesan Nabi kepada putrinya, Siti Fatimah: “Wahai Fatimah, wanita yang menghamparkan alas untk berbaring, atau menata rumah untuk suaminya dengan baik hati, berserulah para malaikat untuknya. Teruskanlah amalmu, maka Allah SWT telah mengampunimu dari dosa yang lalu dan yang akan datang.”
Dikarenakan, alas tidur merupakan faktor penting untuk mewujudkan kemesraan dan kepuasan s*ksual, maka tatalah tempat tidur sebelum istri melayani suami. Karena, yang demikian itu, amat besar pahalanya.
8. Merahasiakan urusan ranjang kepada orang lain.
Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya sehina-hina derajat manusia di sisi Allah kelak pada hari kiamat ialah suami yang menyetubuhi istrinya dan istripun senang melayani pers*tubuhannya, kemudian salah satu di antara keduanya membuka rahasia pers*tubuhan itu kepada orang lain.” (HR. Muslim).
Seorang istri yang shalihah pastinya akan menjaga rahasia dengan suaminya saat berjima’ karena yang demikian itu merupakan salah satu upaya menutup aibnya.
9. Memahami etika bers*tubuh.
Dengan memahami etika berset*buh yang baik, dari segi kesehatan dan agama tentunya akan menghasilkan kenikmatan dan melahirkan generasi-generasi yang shalih dan shalihah.
KLIK PANGKAH 2 KALI UNTUK TUTUP
loading...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
loading...
0 Response to "Muslimah Harus Baca !! Inilah 9 Pesan Nabi saat Bercinta"
Post a Comment